Selasa, 27 Januari 2009

pulang

Ku layangkan pandang ku.
melalui kaca jendela,
dari tempat ku bersandar seiring laju kereta

membawaku melintasi tempat-tempat yang indah
membuat isi hidupku penuh riuh dan bermakna,...

ku alunkan rinduku selepas aku kembali pulang
tak akan ku lepaskan dekapku
karena...
ku tahu pasti aku menginginkanmu
seumur hidupku, selama-lamanya
(Padi)

bila rindu sudah mengerayangiku. Setelah alpaku akan waktu, bergegas ku menghitung waktu. Menunggu esok, akankah dia ada untuk aku? Akankah masih sama seperti yang kukenal dulu? Ah, waktu, jangan kau bunuh cintaku.

6 komentar:

  1. puisi nya megah[gedungg kaleee megah] indah dan cinta wkwkwkwkwkkwwk

    tabiek
    senoaji

    BalasHapus
  2. waktu memang ga pernah bisa habis untuk selalu di salahkan, karena manusia selalu iri dengan waktu yang ga pernah bisa dikalahkan.

    nice post, salam kenal :)

    BalasHapus
  3. rindu yang mengharu biru :-)

    BalasHapus
  4. makasih mbak udah berkunjung ke blog saya...maap baru sempat mampir nih...

    BalasHapus