Senin, 19 Januari 2009

Seperti itu ?



Kuingin bertanya,
apakah kau tahu rasanya kehilangan ?

Apakah seperti bocah umur lima tahun,
menjatuhkan gulali rasa Chery,
yang baru dihisap sekali,
ketika berlary ?

Ataukah Seperti capung di gengaman,
yang setelah dengan susah payah kau tangkap,
lalu tiba-tiba terbang ?

Ataukah gigi yang tanggal,
ketika kau bermain kasti
di sekolah pagi ?

ataukah seperti terbangun di malam hari,
mendapati lampu mati,
dan kau seorang diri ?

Atau tersengat lebah,
ketika kau asyik meminum madunya ?

apakah seperti itu ?

SEPERTI ITU ?

Karena ku merasa itu, enam jam lalu,
termangu menahan sedu ditengah deru mesin dan puluhan manusia berdebu,
membatu, membisu.

Seperti itu.

10 komentar:

  1. OMG~
    it felt so deep~
    it seems dat u're very sick wit "losing"
    move on gal :)

    BalasHapus
  2. anjriitttt gila analogimu bagus banget... menyatakan momentum2 kemandekan, kekecewaan, ketidakhakikian. membaurkan kata2 sederhana untuk pernyataan sikap, ini ruang kosongmu.

    tabiek
    senoaji

    BalasHapus
  3. waoow that's so great ! hihih

    oyaa? salam kenal.. kuliah jurusan filsafat?

    BalasHapus
  4. Linda belle : ngak gitu-gitu amat kok....! :D

    Pinkkkkk : Ok, Thanks for coming

    senoaji : Jadi malu, tapi tulisan kakak lebih bagus kok !

    OlgaArthalokaBonita : lam kenal juga, enggak kok, aku di psikologi ! tapi filsafat ok juga

    BalasHapus
  5. tak bisa dipungkiri, memang,
    ketika benar seperti itu,
    tentu amat menyakitkan....,
    yawdah, anggap saja itu,
    angin yang menepi
    dan, biarlah semuanya berlalu...

    BalasHapus
  6. tentang kesadaran bagaimana sesuatu yang harus usai. dan kaupun telah menjelaskan rasanya bukan? sedang saat kau terpaku aku telah mencuri sebuah cincin di kelingkingmu.

    terima kasih aku pun membatu membaca tulisan ini. ada yang harus ku cari ternyata. dan ternyata telah hilang beberapa waktu setelah kelahiranku.

    BalasHapus
  7. thanks udah mampir ke blog-ku yaaa ^_^

    yup, i just luuuuv great movie!!! Aku lebih mencari hikmah dari film2 itu seh... Kalo bisa kuaplikasiin di hidupku ^_^

    How bout u?

    lam knal jujaaa....

    BalasHapus
  8. berbicara cinta, dalam artian yang lebih luas, selalu akan berisi hal yang itu itu juga, keceriaan sampe nggak bisa tidur, hingga terjatuh terpuruk terinjak injak (hiperbola ne), sudah terpetakan dan menjadi rahasia umum, semua orang tahu dan mengerti benar bakal merasakannya tapi tak ada yang peduli hingga tiba waktunya, booomm...! karena satu hal, cinta itu tak pernah belajar dan malas untuk mencoba tumbuh di otak, tapi ia lebih suka tumbuhnya di hati, sedangkan hati itu rapuh, penakut, pengecut. hati tak pernah berani untuk merasakan sakit. ketika ia harus sakit, karena apapun, ia pasti berpikiran dunia ini terhenti, sepi, tak bersahabat dengannya.

    BalasHapus
  9. selamat...anda ter klik pada pukul 15.00 waktu papua barat...setelah blog walking yg melelahkan...hehehe...salam kenal...tukeran link yach...nice posting btw...:)

    BalasHapus